Sabtu, 19 Februari 2011

Perempuan Sejati



Suatu hari aisyah kecil bertanya pada ayahnya,
"Abi ceritakan padaku tentang Perempuan sejati?".
Sang ayah pun menoleh sambil kemudian tersenyum: Anakku... Seorang Perempuan sejati bukanlah dilihat dari kecantikan paras wajahnya, tetapi dilihat dari kecantikan hati yang ada di baliknya.

Perempuan sejati bukan dilihat dari bentuk tubuhnya yang memesona, tetapi dilihat dari sejauh mana ia menutupi bentuk tubuhnya.
Perempuan sejati bukan dilihat dari begitu banyaknya kebaikan yang ia berikan tetapi dari keikhlasan ia memberikan kebaikan itu.
Perempuan sejati bukan dilihat dari seberapa indah lantunan suaranya, tetapi dilihat dari apa yang sering mulutnya bicarakan.
Perempuan sejati bukan dilihat dari keahliannya berbahasa, tetapi dilihat dari bagaimana caranya ia berbicara. Sang ayah diam sejenak sembari melihat ke arah putrinya. "Lantas apa lagi Abi?", sahut putrinya.

Ketahuilah putriku...

Perempuan sejati bukan dilihat dari keberaniannya dalam berpakaian tetapi dilihat dari sejauh mana ia berani mempertahankan kehormatannya.
Perempuan sejati bukan dilihat dari kekhawatirannya digoda orang di jalan tetapi dilihat dari Kekhawatiran dirinyalah yang mengundang orang jadi tergoda.
Perempuan sejati bukanlah dilihat dari seberapa banyak dan besarnya ujian yang ia jalani tetapi dilihat dari sejauhmana ia menghadapi ujian itu dengan penuh rasa syukur. Dan ingatlah...

Perempuan sejati bukan dilihat dari sifat supelnya dalam bergaul, tetapi dilihat dari sejauhmana ia bisa menjaga kehormatan dirinya dalam bergaul. Setelah itu sang anak kembali bertanya,
"Siapakah yang dapat menjadi kriteria seperti itu, Abi?" Sang ayah memberikannya sebuah buku dan berkata,"Pelajarilah mereka!" Sang anak pun mengambil buku itu dan terlihatlah sebuah tulisan "Istri Rosulullah" .................................................. .... ................................
Perempuan sejati tidak dilihat dari jilbabnya yang anggun, tetapi dilihat dari kedewasaannya dalam bersikap.
Perempuan sejati tidak dilihat dari retorikanya ketika aksi,tetapi dilihat dari kebijaksanaannya dalam mengambil keputusan.
Perempuan sejati tidak dilihat dari banyaknya ia berorganisasi,tetapi sebesar apa tanggungjawabnya dalam menjalankan amanah.
Perempuan sejati tidak dilihat dari kehadirannya dalam syuro', tetapi dilihat dari kontribusinya dalam mencari solusi dari suatu permasalahan.
Perempuan sejati tidak dilihat dari tasnya yang selalu membawa Al - Qur'an,tetapi dilihat dari hafalan dan pemahamannya akan kandungan Al - Qur'an tersebut. 

Perempuan sejati tidak dilihat dari aktivitasnya yang seabrek,tetapi bagaimana ia mampu mengoptimalisasi waktu dengan baik. 
Perempuan sejati tidak dilihat dari IP-nya yang cumlaude, tetapi bagaimana ia mengajarkan ilmunya pada umat.
Perempuan sejati tidak dilihat dari tundukan matanya ketika interaksi, tetapi bagaimana ia mampu membentengi hati.

Perempuan sejati tidak dilihat dari partisipasinya dalam menjalankan kegiatan, tetapi dilihat dari keikhlasannya dalam bekerja. 
Perempuan sejati tidak dilihat dari sholatnya yang lama, tetapi dilihat dari kedekatannya pada Robb di luar aktivitas sholatnya. 
Perempuan sejati tidak dilihat kasih sayangnya pada orang tua dan teman - teman, tetapi dilihat dari besarnya kekuatan cinta pada Tuhannya.

dikutip dari cybermq.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar